- Back to Home »
- Ideologi Koperasi , Pendidikan Perkoperasian »
- Koperasi Itu Tentang Manusianya, bukan Uangnya
'Saya mau koperasi di tahun pertama sudah bisa mencapai SHU sekian puluh juga, di tahun kedua SHU nya sudah bisa di angka ratusan juta!' Tunggu dulu... Kita mundur dulu sejenak. Sebelum membicarakan mengenai profit di koperasi, ada hal-hal lain yang lebih penting dan utama untuk dibahas. Profit itu penting tetapi bukan yang utama di koperasi. Berbeda dengan perusahaan-perusahaan bentuk lain yang mengutamakan profit. Koperasi itu anti mainstream. Ketika sekarang ini orang-orang di perusahaan banyak menyerukan triple P bottom line: Profit, People, Planet. Koperasi sudah jauh lebih dulu punya prinsip tersebut, bahkan lebih dalam, menyatu menjadi jati diri koperasi, bukan sekedar tempelan atau trend manajemen. Di koperasi, menurut pandangan saya, adalah tabu membicarakan profit sebelum kita membicarakan manusianya. Jangan dulu bicara soal profit, soal SHU, dan lain-lain yang berkaitan dengan uang sebelum kita bicara mengenai pendidikan anggota koperasi. Koperasi itu bukan hanya sekedar organisasi, koperasi itu adalah sebuah gerakan, dan gerakan adalah soal manusianya.
Di koperasi ada prinsip 'pengelolaan dilakukan secara demokratis'. Apa bedanya demokrasi di PT dan di koperasi? Bukankah di PT juga ada RUPS sebagai wadah demokrasi? Di PT, demokrasi hanya sebatas pemilik perusahaan, segelintir orang. Sedangkan para pekerja, bahkan direktur PT itu sendiri tidak punya hak suara dalam RUPS, apalagi buruh-buruh kecil seperti office boy, pekerja bagian produksi, penjaga keamanan. Mereka hanyalah orang-orang suruhan yang menerima perintah dan tidak punya andil sama sekali tentang nasib perusahaan dimana mereka bekerja mencari nafkah. Hubungan antara pekerja dan perusahaan menjadi murni hubungan dagang, pekerja menjual tenaga, waktu, dan pikirannya untuk ditukar dengan uang, thats it.
Lalu bagaimana dengan di koperasi? Di koperasi, setiap orang yang bekerja untuk koperasi wajib diberi kesempatan untuk menjadi anggota koperasi. Siapa itu anggota koperasi? Anggota koperasi adalah pemilik koperasi, 'pemegang saham' koperasi. Di koperasi, seorang office boy, cleaning service, penjaga keamanan pun memiliki kekuatan untuk bersama-sama menentukan nasib tempat dimana ia bekerja mencari nafkah. Hubungannya tidak lagi semata hubungan dagang, hubungan antara koperasi dan anggota yang juga pekerja, menjadi hubungan kepemilikan. Koperasi memiliki anggota, anggota memiliki koperasi.
Jadi jikalau ada koperasi yang saat ini karyawan koperasinya tidak menjadi anggota koperasi dikarenakan 'terlarang' dalam anggaran dasar. Maka sebaiknya para pengurus dan anggota koperasi kembali belajar pelajaran sejarah. Untuk apa dan untuk siapa koperasi itu ada. Bukan untuk kesejahteraan segelintir orang, tetapi untuk kesejahteraan sebanyak mungkin masyarakat. Seandainya saya bisa mengecam, maka saya akan mengecam koperasi semacam itu, koperasi yang karyawan koperasinya tidak diperbolehkan menjadi anggota koperasi. Sayangnya saya tidak suka mengecam, saya hanya bisa menghimbau. Semoga himbauan saya bisa didengarkan.
STOP berpikir mengenai bagaimana meningkatkan SHU, kita mundur sejenak dan bertanya pada diri kita 'Apakah saya sudah memikirkan kesejahteraan dan pendidikan orang-orang yang ada di dalam koperasi?'. Koperasi yang secara finansial bagus, secara organisasi bagus, akan tetapi anggota atau karyawannya tidak paham akan nilai-nilai dan prinsip koperasi maka koperasi itu omong kosong. Kurang layak koperasi tersebut membawa-bawa nama koperasi, lebih baik koperasi yang semacam itu berubah saja badan hukumnya menjadi PT.
Koperasi itu lebih mementingkan manusianya. Manusia itu yang paling terpenting adalah akal budinya, pikiran dan mentalnya, bukan materi yang dimiliknya. Koperasi tidak memperlakukan manusia sebagai pekerja, koperasi memperlakukan manusia sebagai manusia.