Kamis, 24 September 2015

Dalam tulisan ini saya hanya ingin mengutip pidato Bung Hatta pada hari koperasi ke-3 tanggal 12 Juli 1953. Dalam kutipan pidato tersebut jelas sekali bahwa Bung Hatta lebih menekankan pendidikan nilai budi pekerti dalam berkoperasi, dibanding pencapaian rupiah semata. Berikut kutipannya :

"Pengalaman kita sehari-hari menunjukkan betapa sukarnya mendidik sifat dan budi pekerti yang dikehendaki itu. Itu adalah suatu pekerjaan yang meminta waktu, tetapi sebalinya juga berkehendak dikerjakan sekarang juga. Menyesuaikan program jangka pendek ke dalam program jangka panjang adalah suatu kebijaksanaan organisasi yang diperlukan.
Pokok dari segala-galanya ialah percaya dan yakin akan kebaikan masyarakat kooperatif dan sabar tetapi giat melaksanakannya berangsur-angsur. Ini menghendaki kekerasan hati yang tak kunjung patah!

Dari uraian saya ini jelaslah kiranya bahwa bukan semboyan yang muluk-muluk yang terutama perlu untuk mencapai masyarakat koperasi yang kita ciptakan melainkan amalannya yang berupa pendidikan atas diri sendiri dan perbuatan. Tak ada sifat yang lebih bertentangan dengan dasar koperasi daripada perasaan segala cukup. Kita harus membangun suatu dunia baru dari ramuan yang serba kurang. Dengan perasaan segala genap tak ada yang bangun sebab semua terasa sudah cukup. Di atas jalan menuju masyarakat kooperatif, belum ada yang sempurna sebab itu dasar kita bekerja ialah: mencapai perbaikan senantiasa!

Apa yang telah terasa baik sekarang, di kemudian hari sudah kurang baik rupanya oleh karena dunia selalu berada dalam perubahan. Janganlah pula ada di antara kita yang merasa sombong melihat hasil yang telah tercapai. Sikap yang harus dipakai dalam membangun koperasi mestilah sesuai dengan ilmu padi: semakin masak semakin runduk."

Mencari keuntungan itu mudah. Membangun manusia itu yang sulit. Mereka yang memutuskan untuk mengabdikan dirinya di jalan koperasi seperti Bung Hatta menyadari itu, bahwa jalan yang ada di hadapannya adalah jalan yang sukar dan berat. Yang sampai berpuluh-puluh tahun setelah beliau meninggal pun visinya belum terlaksana. Yang entah siapa lagi bersedia menempuh jalan yang sukar dan berat itu. Jalan yang bertambah-tambah beratnya ditengah-tengah masyarakat yang hanya mencari keuntungan pribadi.

Mereka yang menjadi entrepereneur adalah mereka yang hebat, mampu membuka lapangan pekerjaan bagi pengangguran. Lebih hebat lagi jika para entrepreneur itu membagi kepemilikan perusahaannya bersama para karyawan. Memilih bentuk perusahaan koperasi dibanding PT.

kontributor : Rizki Ardi

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. Apakah Anda dalam kesulitan keuangan? Apakah Anda perlu
    pinjaman untuk memulai bisnis atau untuk membayar tagihan Anda?
    Kami memberikan pinjaman kepada orang yang membutuhkan bantuan dan kami memberikan pinjaman kepada perusahaan lokal, internasional dan juga pada tingkat bunga yang sangat rendah dari 2%.
    Terapkan Sekarang Via Email: kellywoodloanfirm@gmail.com
    Terima kasih
    Terima kasih dan Tuhan memberkati
    Ibu Kelly

    BalasHapus

KONSULTASI GRATIS

Konsultasikan permasalahan di Koperasi Anda melalui email ke: rizkiardibachtiar@gmail.com

PERTANYAAN & SARAN

ARSIP ARTIKEL

- Copyright © Konsultan Koperasi -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -