Rabu, 23 September 2015


"Pemimpin-pemimpin perusahaan ada yang insaf betapa mestinya bentuk perusahaan koperasi akan tetapi pekerjanya belum lagi insaf tentang cita-cita koperasi, lebih suka jadi buruh saja dengan tiada memikul resiko daripada jadi sekutu yang ikut serta memikul resiko. Apalagi karena perusahaan tenun pada mula berdirinya menghendaki kapital dan modal usaha yang agak besar, yang tak dapat diperiurkan lebih dahulu kepada mereka yang akan bekerja di dalamnya sebagai pekerja. Karena itu, perusahaan itu terpaksa dimulai oleh seseorang atau beberapa orang yang mempunyai modal sebagai majikan. Minat dan kemauan itu mendorong ke jalan berkoperasi yang menyerupai konsentrasi tadi: koperasi majikan!"

Ide ini terinspirasi dari kutipan pidato Bung Hatta diatas, yang dikemukakan pada hari koperasi ke-2 tanggal 12 Juli 1952. Idenya adalah :

  • Beberapa orang, minmal 20 orang, yang mempunyai faktor produksi berupa ide, modal, pasar, model bisnis. Mendirikan perusahaan dengan bentuk badan usaha koperasi.
  • Anggota koperasi tersebut awalnya adalah para pendiri (majikan), di kemudian hari seiring dengan berkembangnya perusahaan. Keanggotaan koperasi dibuka untuk semua karyawan perusahaan.
  • Sehingga semua orang yang bekerja untuk perusahaan tersebut adalah pemilik perusahaan (koperasi).
  • Karyawan tidak hanya berperan sebagai buruh, juga berperan sebagai pemilik. Sehingga maju mundurnya perusahaan, karyawan ikut merasakan.
  • Ketika perusahaan maju dan berkembang. Karyawan turut merasakan bagian keuntungannya. Keuntungan perusahaan tidak hanya terfokus pada segelintir orang yang memang sudah kaya, seperti dalam badan usaha PT. Sedangkan karyawan hanya berperan sebagai buruh yang hanya mendapat gaji yang tidak seberapa besarnya. Hal ini dapat dihindari jika perusahaan berbentuk koperasi dan karyawan menjadi pemiliknya.
  • Ketika perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan kemunduran. Karyawan juga turut menanggung resiko. Karyawan turut bertanggung jawab dan mencari solusi atas kesulitan yang dihadapi perusahaan. Karyawan juga berperan sebagai pengusaha, pemilik perusahaan. Jadi tidak akan ada lagi konflik antara pekerja dan pengusaha. Karena keduanya dalam koperasi adalah orang yang sama.


Tantangan yang dihadapi koperasi model ini adalah :

  • Tidak sembarang orang mau berbagi. Hanya orang-orang berjiwa besar yang merelakan kepemilikan perusahaannya dibagi ke orang lain. Para pendiri (majikan) perusahaan, mereka adalah perintis perusahaan, orang-orang yang pada awalnya berkorban banyak agar perusahaan dapat berdiri dan mapan. Biasanya orang berkorban agar dikemudian hari dapat memetik hasilnya untuk dirinya sendiri. Perlu orang berjiwa besar yang mau berkorban agar dikemudian hari orang lain juga dapat memetik hasilnya.
  • Perlu ada saringan yang ketat untuk menerima anggota. Karyawan perusahaan yang akan menjadi anggota harus di doktrinasi dahulu mengenai tujuan, prinsip dan filosofi berkoperasi. Agar tidak ada mental 'mau untungnya saja', perlu dibangun mental bertanggung jawab, mandiri, bekerjsama, demokrasi. Pendidikan mental ini perlu dilakukan terus menerus agar karyawan yang juga anggota koperasi benar-benar menjalankan perannya sebagai pemilik perusahaan.


Potensi dari model perusahaan ini adalah :

  • Tingkat engagement pekerja yang tinggi
  • Model bisnis baru bagi koperasi untuk dapat bersaing dengan korporasi
  • Sarana untuk memeratakan kesejahteraan masyarakat
  • Menghindari penumpukan kekayaan pada segelintir kelompok masyarakat
  • Mengindari konflik antara pekerja dan pengusaha


Awal dari semua ini adalah adanya orang-orang berjiwa besar dan berhati mulia, para majikan yang mendirikan perusahaan berbentuk koperasi untuk kemudian dimiliki bersama oleh segenap orang yang bekerja di perusahaan tersebut.

kontributor : Rizki Ardi

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

KONSULTASI GRATIS

Konsultasikan permasalahan di Koperasi Anda melalui email ke: rizkiardibachtiar@gmail.com

PERTANYAAN & SARAN

ARSIP ARTIKEL

- Copyright © Konsultan Koperasi -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -